PENDAHULUAN
Di
Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu
dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur,
namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat
berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu
teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor
maupun franchisee. Oleh karena itu bisnis franchise pada saat ini sangat
diminati oleh para pebisnis yang baru mau menerjuni dunia bisnis. Strategi bagi
pembisnis yang baru memulai bisnis dengan cara iklan karena dengan stategi
beriklan para konsumen dapat mengenal produk tersebut. Peningkan jumlah
penduduk dunia sinkron terhadap jumlah kebutauhan makanan dan lainnya sehingga
dapat meningkatan permintaan akan produk mulai dari skala tradisional hingga
modern.
Sebagian
besar produk unggulan ekspor hanya sebagian kelompok yang menikamatinya selera
manusia dalam mengkomsumsi produk/makanan juga semakin berkembang dan akhirnya
mempengaruhi ragam olahan produk makanan. Hal ini menunjukan secara umum masih
terdapat peluang pemanfaatan untuk usaha franchise.
Maksud
dan Tujuan
Dengan
dibuatnya makalah ini dapat mengetahui sedikit tentang franchise ( waralaba ).
Sehingga dapat membantu menambah wawasan dalam sektor ekonomi. Franchise
berpotensi disatu pihak sebagai komoditi konsumsi masyarakat umum dan pihak
lain sebagai konsumen antara dalam franchise yang perlu dikembangkan.
Franchise
(waralaba)
Waralaba
di Indonesia
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada
tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui
pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan
dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar
menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar
waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus
dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor
maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang
memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang
Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti
dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan
lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai
berikut
- Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
- Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
- Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
- Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
- Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan
kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini
kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik
dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum
yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di
Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini
dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima
waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master
franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima
waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem
piramida
atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi.
Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi
Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI
(Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia
antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG
Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang
secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional
antara lain International Franchise and Business Concept Expo
(Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise
Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).
Pada
dasarnya bisnis waralaba ini merupakan metode distribusi secara berkesinambungan
yang melibatkan 2 pihak untuk menyalurkan barang atau jasa. Pada lingkup yang
lain, Waralaba merupakan hubungan dua pihak yang saling tergantung satu dengan
yang lain.
-
Secara umum waralaba
dapat didefinisikan :
“Franchise adalah pemberian lisensi atas
suatu format bisnis secara keseluruhan, dimana pihak pemilik hak guna nama
(frachisor) memberikan lisensi atas sejumlah penyalur atau penerima hak una
nama (franchisee) unuk memasarkan dsuatu produk/jasa danmelakuan bisnis yang
dikembangkan oleh franchisor dengan menggunakan merk nama, merk dagang, merk
jasa, keahlian khusus dan cara melakukan bisnis ang dimiliki ole franchisor”
-
International Franchise
Asosiation mengajukan definisi :
“Franchise adalah hubungan perjanjian
antara franchisor dan frabchisee, dimana franchisor menawarkan atau
berkewajiban untuk memelihara kesinambungan kepentingan franchisee dalam hal
pengetahuan, keterampilan, pelatihan bidang bisnis franchise dan franchisee
berhak untuk beroperasi dengan nama dagang format atau prosedur yang dimiliki
dan di bawah pengawasan franchisor. Untuk kepentingan tersebut mengharuskan
franchisee untuk melakukan investasi dengan modalnya.”
-
Kalangan komersial
modern lebih mempersempit definisi tersebut menjadi :
“Franchise adalah berkas perjanjian dari
kepentingan suatu organisasi, dimana franchisor bertindak sebagai pihak yang
mengembangkan pola atau formula untuk pabrik/penjualan produk atau jasa
perusahaan lain sebagai franchisee. Hak untuk menjalankan bisnis, subyek dari
sejumlah batasan dan pengawasan adalah di bawah kendali fanchisor sebagai
pemegang merk”.
Jenis
waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
- Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
- Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Dalam definisi-definisi tersebut terkandung beberapa
pengertian :
a.
Franchise
atau waralaba
Yaitu
suatu sistem keterkaitan usaha vertikal yang mengandung sifat saling memberi
keuntungan
b.
Franchising
atau Perwaralabaan
Dalah
aktivitas dengan sistem waralaba
c.
Franchisor
Yaitu
pihak yang memberi hak guna nama (pemilik nama)
d.
Franchisee
Adalah
pihak yang diberi waralaba
Untuk
mengklarifikasikan apakah suatu kegiatan bisnis, khususnya kegiatan kegiatan
pemasaranya termasuk kategori waralaba, dipakai 4 indikator :
a.
Franchisor menawarkan
satu paket usaha
b.
Franchisee memiliki
unit usaha (outlet) yang memanfaatkan paket terdapat usaha milik franchisor.
c.
Terdapat kerja sama
antara franchisor dan franchisee dalam hal pengelolaan unit usaha, keduanya
secara finansial saling terkait.
d.
Ada kontrak tertulis
yang mengatur kerja sama franchisor dan franchisee secara eksklusif untuk
pendistribusian barang atau jasa melalui tempat penjualan tertentu dan dalam
waktu tertentu.
e.
Adanya pengendalian
bersama atau prosedur operasi dan produksi untuk melindungi merk.
f.
Harus didasarkan kepada
persetujuan bahwa, franchisor memberikan hak pada franchise untuk menggunakan
proses tertentu, peralatan dan atau metode komersial operasi tertentu serta
goodwill yang berhubungan dalam penjualan produk atau jasa yang beridentitas
franchisor.
Manfaat bisnis Franchise :
1.
Dapat menyerap tenaga
kerja di negara dimana bisnis tersebut berada serta dapat manumbuhkan jiwa
kewirausahaan
2.
Mempercepat pemerataan
kebutuhan distribusi barang dan jasa
3.
Menumbuhkan unit-unit
usaha baru dan mencegah tumbuhnya iklim kompetisi yang urang sehat
4.
Terjadi alih teknologi
dan franchisor kepada franchisee
5.
Mempererat adanya
kemitraan usaha di kalangan pengusaha, yaitu tumbuhnya sikap saling membantu
dan kerja sama
Namun
demikian, bisnis franchise mempunyai kelemahan yaitu apabila keduabelah pihak
tidak lagi saling mempercayai atau salah satu pihak melakukan kecurangan dan
melanggar perjanjian usaha. Apabila hal ini terjadi maka bisnis tersebut akan
bubar.
Alasan untuk menjadi franchisor :
a. Memperluas
pasar dan membagi resiko usaha
b. Memelihara
brand loyalti bagi para pelanggan yang berpergian ke daerah negara lain.
c. Mengurangi
beban manajemen operasi pejualan
d. Mengurangi
pngeluaran modal untuk investasi
e. Dapat
memperoleh kesepatan modal memilih lokasi penjualan yang strategis dan mudah
dalam mengendalikan penjual produk dari jauh.
Alasan untuk menjadi franchise :
1. Memanfaatkan
brand image dari produk milik franchisor
2. Menghemat
waktu dan keterbatasan kemampuan dalam pendirian usaha dan keahlian pengelolaan
usaha
3. Memperoleh
bimbingan dan franchisor dalam hal manajemen usaha dan pemilihan lokasi
4. Tidak
terlalu sulit dalam mempromosikan prosuk karena produk telah dikenal masyarakat
luas.
Bentuk-bentuk franchise :
a.
Product
Franchising
Di sini franchisor memberi lisensi
kepada franchise untuk menjual barang hasil produksinya. Franchisee berfungsi
untuk distributor produk dan seringkali franchisee diberi hak eksklusif untuk
memasarkan produk tersebut di suatu wilayah tertentu
b.
Manufacturing
Franchising
Dalam manufacturing franchising ini
franchisor memberi pelatihan kepada franchisee tentang proses produksi barang,
sekaligus sistem dengan merk yang dimiliki franchisor.
c.
Bussiness
Format franchising
Jenis franchise ini paling banyak
digunakan. Di sini pihak franchisee mengoperasikan suatu kegiatan bisnis dengan
nama franchisor.
Fanchisee diakui sebagai anggota
kelompok yang berusaha dalam bisnis ini.
Sebagai imbalannya franchisee harus
mengikuti metode-metode standar pengoperasian dan berada di bawah pengawasan
franchisor. Misalkan pemilihan lokasi usaha, pembelian bahan baku, jam
penjualan, cara penjualan, karakteristik desain toko, persyaratan karyawan dan
lain-lainnya.
Biaya
waralaba
Biaya waralaba meliputi:
- Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
- Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggung jawabkan.
CIRCLE K
Dari sekian banyak
nama-nama usaha franchise dalam negri yang ada, hanya sedikit yang dapat kita
jumpai di Bali. Memang benar keberadaan franchise dalam negri di Bali sangat
sedikit, tetapi yang akan kita bahas di sini adalah fenomena munculnya
franchise luar negri yang berkembang pesat bak jamur di Bali, yaitu: Mini
market Circle K.
Circle K adalah sebuah
minimarket yang beroperasi 24 jam penuh yang berasal dari Amerika Serikat.
Circle K berawal dari Fred Harvey berhasil membeli 3 toko bahan makanan Kay’s
Foodstore di El Paso, Texas pada tahun 1951. Ia mengubah nama toko
tersebut menjadi Circle K. Sejak saat itu dengan perlahan Circle K mulai
membesar dan akhirnya pada tahun 1979, Circle K terjun ke pasar internasional
dengan mengadakan lisensi pembukaan gerai internasional pertamanya
di Jepang. Jaringan minimarket Circle K kini dimiliki dan dioperasikan
oleh jaringan waralaba toko retail terbesar di Kanada, yaitu
perusahaan Alimentation Couche-Tard. Hal ini menjadikannya popular di berbagai
belahan dunia, termasuk di Indonesia dimana konsep minimarket seperti ini
masih jarang.
Di Bali, fenomena ini
muncul pada awal tahun 2009 dan terus berkembang hingga sekarang ini. Hingga
kini, jumlah circle K di Bali sudah hampir mencapai ratusan dalam waktu kurang
dari 2 tahun. Circle K mulai masuk pasar bisnis di Bali sejak tahun 1996, dan
namun pada saat itu jumlahnya tidak banyak dan Circle K hanya terdapat di
sekitar objek-objek wisata serta daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi, seperti, Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Denpasar. Namun kini, di daerah
pelosok pun, dapat kita jumpai minimarket yang berlogo huruf K dalam lingkaran
itu. Bahkan yang lebih mencengangkan adalah dalam satu kecamatan bisa terdapat lebih
dari 3 circle K.
Konsep minimarket 24 jam
seperti yang dimiliki Circle K ini masih jarang. Circle K pun menjadi
trend-setter bagi banyak minimarket sejenis yang muncul kemudian hari. Saat ini
Circle K populer di kalangan remaja Bali. Di mata remaja, Circle K dicitrakan
sebagai minimarket zaman sekarang, mereka menyediakan berbagai
minuman alkohol dan rokok yang cukup lengkap dan beroperasi 24 jam,
sebuah hal yang diminati oleh remaja masa kini. Pembeli dari gerainya juga
diijinkan untuk duduk di depan gerainya sambil menikmati belanjaannya sehingga
secara tidak langsung Circle K menjadi kawasan berkumpulnya remaja di kala
malam hari. Selain CK (bahasa sebutan anak remaja untuk Circle K), sebenarnya
terdapat juga mini market berbasis waralaba yang juga muncul di Bali, yaitu
Mini Mart. Bahkan Mini Mart memfasilitasi pembelinya dengan fasilitas WiFi
gratis di setiap cabangnya. Namun keberadaan Mini Mart masih belum bisa
mengalahkan dasyatnya Circle K di mata remaja Bali masa kini. Nama Circle K
seperti memiliki sihir tersendiri untuk menarik pembeli yang kebanyakan adalah
remaja usia 15-23 tahun.
PAPA RONS PIZZA
Berdiri
sejak tahun 2000 sampai sekarang saat ini papa rons pizza tersebar diseluruh
Indonesia.17 outlet diantaranya jabotabek dan sisanya diluar kota. Sejak dibuka papa rons pizza tahun 2000 banyak
prestasi yang telah didapatkan. Selain mendapatakan penghargaan sebagaian “ THE
BEST TESTING PIZZA “ versi harian Jakarta
post,kemudian papa rons pizza mendapatkan peringkat ke 3 terbaik dalam survey
terhadap kepuasan pelanggan,survey ini dilakukan oleh oleh majalah swa. Menjadi
kebanggan tersendiri dimana papa rons pizza satu-satunya restaurant pizza merek
waralaba internasional lainnya. Hal itu pula yang membuat pemerintah Indonesia
memberikan kesempatan bagi papa rons pizza untuk berperan dalam exhibisi yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna kepentingan pengembangan ekspor
nasional,hal ini telah dilakukan selama 3 tahun berturut-turut di Singapore dan
juga beijing pada tahun 2005 yang lalu.
KONSEP
DAN TARGET MARKET
Konsep
restaurant pizza ini adalah restaurant keluarga dengan target market mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa. Produk yang disajikan disini memiliki kualitas
terbaik dan segar karena setiap pembuatan adonan pizza ( dough ) kita selalu
mengutamakan pemakaian dough yang pertama kali jadi atau istilahnya fifo (
first in first out )sehingga kita tidak pernah memakai adonan yang sudah dibuat
lebih dari 8 jam.
Untuk
produk sendiri memiliki 27 jenis rasa pizza yang berbeda dengan dibagi menjadi
2 kategori yaitu pap’s favorite pizza dan loaded to the max pizza sebagai top
of the line pizza kami. Dan satu produk lagi terbaru kami yang coba kami tawarkan smoked beef cheese roll.
Konsep dari makanan yang kami tawarkan “ EAST MEETS WEST “dimana yang kami
tawarkan merupakan hasil adaptasi agar sesuai dengan cita rasa asia.
ES
TELER 77
Es teller 77 berdiri sejak
1982,franchise makanan asli Indonesia yang bermerekan es teller 77 ini hingga
kini telah hadir dimancanegara. Sebut saja Singapore,Malaysia,bahkan Australia
ini merupakan bukti bahwa franchise es teller 77 telah diterima tidak hanya
local bahkan dipasar internasional. Memiliki brand image yang baik,dan keunikan
resepnya yang tiada duanya merupakan salah satu kekuatan dari franchise es
teller 77 sehingga selalu laku dipasar kuliner Indonesia.dan mengembangkan
bisnis usahanya,waralaba es teler 77 menawarkan kerjasama dengan system
waralaba. Manajemen franchise es teler 77 juga memberikan support berupa
training karyawan selama 1 minggu di es teler 77 training center dan 3 bulan
dioutlet.
RED
CRISPY
Target red crispy adalah untuk
mencapai bisnis fast food terbesar disegmen mencegah,sehingga diperlukan
sosialisasi kepada masyarakat Indonesia sebagai fast food terbaik dengan
keunggulan-keunggulan yang tidak mudah
dilakukan oleh competitor.
VISI
Membangun wirausaha berprestasi dan membantu
pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia khususnya
target terbesar bisnis fast food segmen
menengah menciptakan fast food sehat dan bergizi dengan makanan organik.
MISI
Membangun 500 unit outlet yang kuat
diindonesia. Membangun 100 unit café menyehatkan mencerdaskan anak bangsa.
KONSEP
USAHA RED CRISPY
Inovatif
menciptakan produk dan pasar prosfektif pasar yang sudah terbentuk realistis
terhadap biaya investasi dan produk edukatif untuk partner usaha mandiri.
MISTER
BASO
Mister
baso hadir pertama kali di mall taman anggrek pada bulan November 1999 sebagai restoran yang
menjualbermacam-macam jenis/variasi baso dengan cita rasa asia dan masakan
oriental. Hidangan ini telah terbukti sangat digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia,dan memiliki pangsa pasar yang sangat besar.
PRODUK
Masalah
Indonesia khususnya baso sangatlah kaya akan cita rasa. Paduan dari berbagai
macam bumbu yang eksotis,rasa pedas merica dan cabai,rasa gurihnya garam dan
manisnya kecap sangatlah dikenal oleh segenap lapisan masyarakat di Negara
kita. Mister baso menyajikan makanan khas yang dikenal tersebut sebagai sajian
utama,selain menyajikan masakan asia lainnya ( mie ayam jamur,nasi goring ayam
nanas,nasi goring pete kwetiau,dll ), produk minuman juga dipilih sedemikian
rupa agar tetap dinikmati. Restoran kami ditata sedemikian rupa bagi terciptanya
suasana yang asri,agar konsumen dapat menikmati hidangan dengan rasa nyaman.
Kami hadir bagi anda.” Produk dan layanan berkualitas prima dengan harga
terjangkau “ .
KESIMPULAN
Jenis – jenis franchise (waralaba )
yang terdiri dari dalam dan luar negeri serta maanfaat franchise yang telah di
bahas dalam makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa peluang – peluang bisnis
tersedia sangat luas di antara kesempatan yang ada.
Jadi
bagi para pembisnis yang baru menekuni bisnis tidak ada salahnya menekuni
bisnis yang saat ini sedang diminati yaitu franchise. Karena franchise adalah salah
satu alternatif mencapai usaha yang sukses melalui bisnis franchise. Karena
selain membantu memenuhi kebutuhan juga dapat memanfaatkan peluang bisnis yang
dapat membantu keuangan masyarakat juga dapat membantu menambah devisa negara.
REFERENSI
1. Buku
Pengantar Bisnis :
Dra. Sri Murti Sumarni – Drs. John
Soeprihanto Edisi ke-5 (Dasar-dasar ekonomi)
Tugas Kelompok
Franchise
Nama kelompok :
-AIRIN AKTE SAVIRA ( 20210444 )
- RIZQI PUTRI ARIANI ( 26210200 )
- RONALD PURWANTO ( 28210986 )
0 komentar:
Posting Komentar