bila cinta
endapkan semua harapan
jalan terjal dan mematikan pasti ku tempuh juga
bila cinta seribu tahun akan ku tunggu
walau tubuh tertimbun bukit tanganku menggapaimu
reff:
love story let’s make a history
sejarah cinta kita menguasai bumi
mengalahkan semua yang paling terindah
love story let’s make a history
biarpun seribu bencana meremukkan tubuh kita
namun cinta kita tetap akan utuh
love story
bila cinta (bila cinta) seribu tahun akan ku tunggu
walau tubuh tertimbun bukit tanganku menggapaimu (menggapaimu)
repeat reff
meremukkan tubuh kita namun cinta kita tetap akan utuh
love story, love story, love story
Lyric Lagu Gita Gutawa & Derby Romero _ Cinta Takkan Salah
ku kira benar, kau kira salah
cinta berbeda kita tak sama
tak pernah searah
ku bilang iya, kau bilang tidak
selalu begitu tak pernah setuju
tak pernah menyatu
namun ternyata tak pernah ku kira
di sini kita memulai cerita
reff:
perbedaan jadi tidak berarti
karena hati telah memilih
di mataku kita berdua satu
apapun yang mengganggu
cinta takkan salah
ku ingin yang ini, ku ingin yang lain
coba tuk mengerti, coba tuk pahami
saling melengkapi
kini ternyata tak pernah ku kira
di sini kita memulai cerita
Sistem Perekonomian
Indonesia,sistem ekonomi dan persoalannya..
Sistem perekonomian
adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan
dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
1.Sistem
Ekonomi
Setiap
negara memiliki sistem ekonomi. Pilihan terhadap sistemekonomi
yang dianut oleh suatu negara tergantung padakesepakatan
nasional negara tersebut.
Biasanya,
kesepakatan nasional ini berdasarkan undang-undangdasar
yang dimiliki. Di samping itu, undang-undang dasar, falsafahdan
ideologi negara juga sangat mempengaruhi sistem ekonomisuatu
negara. Sistem ekonomi adalah strategi suatu negaramengatur
kehidupan ekonominya dalam rangka mencapaikemakmuran.
2. Tiga persoalan pokok Ekonomi.
Tiga persoalan ekonomi tersebut
diringkas ke dalam tiga kata tanya
dlam bahasa inggris:
What(Apa
), How
(Bagaimana), dan For Whom (Untuk Siapa)
A.Jenis dan Jumlah barang serta Jasa
yang harus diproduksi(W ha t).
What adalah pemilihan jumlah serta jenis barang dan jasa
yangharus dihasilkan. What menunjukkan pesoalan yang dihadapioleh
setiap sistem ekonomi yang terkait dengan pertanyaan:Jenis
barang apakah yang harus diproduksi dan berapajumlahnya?
B.Cara Sistem Ekonomi menghasilkan
Barang dana Jasa(How).
How adalah pemilihan cara menghasilkan barang dan jasa. Howmenunjukkan
persoalan yang dihadapi oleh sistem perekonomianyang
terkait dengan pertanyaan: Bagaimana menghasilkanbarang dan
jasa. Untuk mencapai kemakmuran. Artinya, setiapsistem
ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara yangditempuh
oleh suatu negara untuk menghasilkan barang danjasa.
C.Cara Distribusi Barang dan Jasa
(For Whom).
For Whom adalah pemilihan kelompok masyarakat yang harusmenikmati
barang dan jasa yang dihasilkan. For Whommenunjukkan
persoalan yang dihadapi oleh setiap sistemekonomi
yang berkaitan denagn pertanyaan untuk siapasebenarnya
barang dan jasa diproduksikan? Artinya, setiapsistem
ekonomi harus dapat menjawab persoalan mengenaikelompok
masyarakat mana yang harus menikmati barang ataujasa yang
dihasilkan oleh perekonomian suatu negara. Jadisebenarnya
persoalan for whom juga berkaitan dengan caradistribusi
barang dan jasa yang dihasilkan negara.
Setelah
mengikuti uraian tentang persoalan pokok yangdihadapi
oleh setiap sistem ekonomi, tiba saatnya kitamendefinisikan
sistem ekonomi. Sistem ekonomi dapat didefinisikansebagai
suatu strategi atau cara suatu bangsa atau negaramengatur
tata kehidupan ekonominya dalam rangka mencapaikemakmuran
masyarakatnya.
1. Tiga Sistem Ekonomi Utama
Sistem
ekonomi merupakan aturan-aturan yang digunakan dalamkehidupan
perekonomian. Kita dapat membedakannya ke dalamtiga macam
sistem yang lazim dijalankan oleh suatu negara, yaitusistem
ekonomi liberal (pasar bebas), perencanaan sentral, dancampuran.
a.Sistem
Ekonomi Pasar Bebas : Sistem ekonomi pasar bebas adalah
pengaturan kehidupan
ekonomi
diserahkan pada mekanisme pasar.
b.Sistem
Ekonomi Perencanaan Sentral : Sistem ekonomi perencanaan sentral
adalah pengaturan
kehidupan
ekonomi dikelola langsung oleh negara.
c.Sistem
Ekonomi Campuran:Sistem ekonomi campuran adalah pengaturan kehidupan
ekonomi
dikelola bersama oleh swasta dan pemerintah.
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum,
hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga
berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu
mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai
warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan. Istilah “negara berkembang” biasanya digunakan untuk
merujuk kepada negara-negara “miskin”.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
1.Gambaran kekurangan
materi,yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan,
dan pelayang kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2. Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah
politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” disini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi diseluruh dunia.
Latar Belakangkemiskinan
diperkotaan
Permasalahan kemiskinan diindonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani.
Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik
masyarakat miskin adalah tidak meiliki akses ke prasarana dibawah standar
kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu. Disadari bahwa selama ini
banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran
gejala-gejala yang tampak telihat dari luar atau di tataran permukan saja, yang
mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan
lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari dimensi-dimensi dari gejala-gejala
kemiskinan tersebut muncul dalam berbagai bentuk, seperti antara lain :
Dimensi politik, sering
muncul dalam bentuk tidak dimilikinya wadah organisasi yang mampu
memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin. Akibatnya, mereka juga
tidak memiliki akses yang memadai ke berbagai sumber daya kunci yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan hidup mereka secara layak, termasuk akses informasi.
Dimensi sosial, sering
muncul dalam bentuk tidak terintegrasikannya warga miskin ke dalam institusi
sosisal yang ada, terinternalisasikannya budaya kemiskinan yang merusak
kualitas manusia dan etos kerja mereka, serta pudarnya nilai-nilai kapital
sosial.
Dimensi lingkungan,
sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang tidak untuk
berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga cenderung memutuskan dan
melaksanakan kegiantan yang kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan
hidup serta pemukiman.
Dimensi ekonomi, muncul
dalam bentuk rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak.
Dimensi aset, ditandai
dengan rendahnya kepemilikan masyarakan miskin ke berbagai hal yang mampu
menjadi modal hidup mereka, termasuk aset kualitas sumberdaya manusia,
peralatan kerja, modal dana, hunian atau perumahan dan sebainya.
Karakteristik
kemiskinan seperti tersebut diatas dan krisis ekonomi yang terjadi telah
menydarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dalam
penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki, yaitu ke arah pengokohan
kelembagaan masyarakat.
perkembangan tingakat kemiskinan di indonesia, 1996-2008
jumlah dan persentase penduduk
miskin pada periode 1996-2009 berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada periode
1996-1999 jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta karena krisis
ekonomi, yaitu dari 34,01 juta pada tahuan 1996 menjadi 47,97 juta pada tahun
1999. Persentase penduduk miskin meningkat dari 17,47 persen manjadi 23,43
persen pada periode yang sama.
Pada periode 2000-2005 jumlah
penduduk miskin cenderung menurun dari 38,70 juta pada tahun 2000 menjadi 35,10
juta pada tahun 2005. Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk
miskin dari 19,14 persen pada tahun 2000 menjadi 15,97 persen pada tahun 2005.
Namun pada tahun 2006, terjadi
kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitu dari 35,10 juta orang
( 15,97 persen ) pada bulan februari 2005 menjadi 39,30 juta ( 17,75 persen )
pada bulan maret 2006. Penduduk miskin didaerah perdesaan bertambah 2,11 juta,
sementara didaerah perkotaan bertambah 2,09 juta orang.
Peningkatan jumlah dan persentase
penduduk miskin selama februari 2005-maret 2006 terjadi karena harga barang
kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh
inflasi umum sebesar 17,95 persen. Akibatnya penduduk yang tergolong tidak
miskin namun penghasilannya berda disekitar garis kemiskinan banyak yang
bergeser posisinya menjadi miskin.
Terjadi penurunan jumlah dan
persentase penduduk miskin yang cukup signifikan pada periode meret 2007-maret
2008, dari 37.17 juta ( 16,58 persen ) pada tahun 2007 menjadi 34,96 juta (
15,42 persen ) pada tahun 2008.
Jumlah dan persentase
penduduk miskin di indonesia
menurut daerah 1996-20008
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin ( Juta
Persentase Penduduk Miskin
Kota
Desa
Kota
+ Desa
Kota
Desa
Kota
+ Desa
1996
9,42
24,59
34,01
13,39
19,78
17,47
1998
17,6
31,9
49,5
21,92
25,72
24,23
1999
15,64
32,33
47,97
19,41
26,03
23,43
2000
12,3
26,4
38,7
14,6
22,38
19,14
2001
8,6
29,3
37,9
9,76
24,84
18,41
2002
13,3
25,1
38,4
14,46
21,1
18,2
2003
12,2
25,1
37,3
13,57
20,23
17,42
2004
11,4
24,8
36,1
12,13
20,11
16,66
2005
12,4
22,7
35,1
11,68
19,98
15,97
2006
14,49
24,81
39,3
13,47
21,81
17,75
2007
13,56
23,61
37,17
12,52
20,37
16,58
2008
12,77
22,19
34,96
11,65
18,93
15,42
Mutu
Pendidikan dan SDM untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia
Untuk mengurangi penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan
sumber daya manusia Indonesia. Karena apabila teknologi maju dan modern tapi
sumber daya manusia rendah itu sama saja dengan mobil tanpa sopirnya, akibatnya
pengangguran makin banyak dan akhirnya kemiskinan yang juga muncul. Seperti
yang kita lihat saat ini bencana alam seperti banjir, gempa, tanah longsor dan
sebagainya sedang melanda negara kita yang akhirya juga pasti munculnya
masyarakat miskin karena kekayaan atau harta bendanya ikut hilang dibawa banjir
dan tanah longsor.
Sedang pemerintah tidak segera mengambil tindakan justru malah BBM tidak turun
sehingga masyarakat makin sulit untuk mendapatkan sumber kehidupan. Sedang
bantuan dari masyarakat atau pemerintah tidak langsung disampaikan, tapi sering
dibelokan. Ini juga menjadi hambatan dalam menanggulangi kemiskinan. Kemiskinan
di sini tidak hanya miskin harta benda tapi juga miskin akhlak tawuran sering
terjadi di mana-mana, korupsi, kekerasan dan lain-lainnya.
Kemiskinan di Indonesia terlihat sangat jelas di daerah kota, banyaknya
masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, sedang mencari pekerjaan di kota
sangatlah sulit. Karena di kota yang diutamakan dalam mencari pekerjaan adalah
memiliki ketrampilan dan pendidikan yang tinggi sedang bagi masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus
SMP atau masih untung, sehingga mereka terpaksa kerja apa adanya seperti
menjadi pembantu rumah tangga, pedagang kaki lima bahkan ada yang menjadi pemulung.
Kemiskinan di negara ini menjadi masalah paling utama bagi pemerintah negara.
Sebenarnya usaha pemerintah dalam menangani masalah ini sudah cukup baik, tapi
masih banyak juga kekurangannya. Kekurangan-kekurangan inilah yang harus bisa
diperbaiki karena dari kekurangan inilah bukannya dalam penanggulangan penduduk
miskin akan berhasil tapi justru sebaliknya. Kalau kemiskinan ini dibiarkan
terus menerus akan membawa dampak yang sangat bahaya bagi negara. Karena dari
kemiskinan mereka terpaksa akan menghalalkan segala cara supaya dapat
menghidupi keluarganya, yang muncul tiada lain adalah kriminalitas.
Bahkan masyarakat kemiskinan ini sampai juga dibawa dalam bidang politik, yang
memberi janji-janji para apolitikus akan memperbaiki dan menangani masalah
kemiskinan dan menjanjikan makna membuat kebudayaan yang damai, sejahtera dan
hidup serba kecukupan, tapi apa kenyataannya setelah apa yang diharapkan para
politikius menjadi kenyataan dan mereka hidup enak. Mereka jadi lupa atas semua
janji-janji yang pernah mereka ucapkan.
Bukanya membuat rakyat menjadi hidup serba kecukupan tapi rakyat semakin hidup
kekurangan. Selain dengan pendidikan sebaiknya pemerintah dan menanggulangi
kemiskinan ini dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas. Karena dengan
luasnya lapangan pekerjaan ini dapat membantu masyarakat yang kesulitan dalam
mendapatkan pekerjaan dan dapat memberikan sedikit ketrampilan kerja. Dengan
demikian sedikit demisedikit kemiskinan dapat sedikit ditanggulangi. Namun
demikian kalau melihat kenyataan kemiskinan di negara ini bukannya berkurang
tapi malah justru semakin bertambah, karena cuma janji-janji saja yang bisa
diucapkan tapi tak ada bukti dan janji-janji tersebut. Bahkan bisa dikatakan
mereka menganggap janji-janji yang telah mereka ucapkan sebagai angin lalu
saja.
Hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus karena masyarakat miskin
bisa saja mereka tidak lagi percaya dengan yang namanya pemerintah. Dan kalau
hal ini sampai terjadi jelas sudah kalau negara ini bisa saja hancur kalau rasa
percaya pada pemerintah sudah tidak ada. Karena rakyat berbuat semaunya yang
penting bisa mencukupi dan menghidupi keluarga yang pada akhirnya timbul
pertikaian antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Jadi menjadi seorang
pemimpin tidaklah mudah yang dibutuhkan adalah jujur serta tanggung jawab atas
apa yang pernah diucapkan atau dijanjikan.