Selasa, 19 April 2011

Ketimpangan Pendapatan

Ketimpangan Pendapatan


suatu daerah/wilayah pada waktu/kurun waktu tertentu. Kaitan antara kemiskinan dan
ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu:

1. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.
2. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah. (ini yang paling baik).
3. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah (semuanya miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.
4. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah (semuanya miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah.
5. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
6. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
7. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
Untuk menentukan tingkat ketimpangan pendapatan terdapat beberapa ukuran yang
digunakan, antara lain:

1.      1.  Cara Bank Dunia,
Income suatu masyarakat diurutkan dari paling rendah ke paling tinggi, lalu income
dibagi dalam 3 katagori yaitu:
1. jumlah proporsi yang diterima oleh 40% penduduk lapisan bawah,
2. jumlah proporsi yang yang diterima 40% penduduk lapisan sedang,
3. jumlah proporsi yang diterima 20% penduduk lapisan tinggi,
Berdasarkan katagori di atas dinyatakan tingkat ketimpangan pendapatan sebagai Bank
Dunia membuat 3 macam ketimpangan perndapatan yaitu:
1. Ketimpangan pendapatan tinggi (highly inequality).
2. Ketimpangan pendapatan sedang (moderate inequality).
3. Ketimpangan pendapatan rendah (low inequality).
Dari kriteria Bank Dunia dapat dilihat bahwa pendapatan yang diterima oleh lapisan
menengah dan lapisan atas tidak diperhatikan. Jadi kalau ada perubahan bagi penerima
pendapatan di penduduk lapisan sedang dan lapisan tinggi, maka tidak ada perubahan
dalam ketimpangan pendapatan. Tetapi cara Bank Dunia ini cukup mudah dan praktis.


2.      Dengan Gini Ratio,
Ukuran ketimpangan pendapatan yang sering dipakai adalah dengan cara
menghitung Gini Ratio (GR). Cara ini memperhatikan seluruh lapisan penerima
pendapatan, tetapi cara ini agak lebih sulit.
   Rumus Gini Ratio:
                        GR = 1 - Σ fi [Yi + Yi-1]
fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i.
Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i.
  •  Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu.
  •  Bila GR = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap
          orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya.
  • Bila GR = 1 artinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau
          pendapatan itu hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.
  •  Nilai GR = 0 atau GR = 1 tidak pernah diperoleh di lapangan. Gini Ratio
          biasanya disertai dengan kurva yang disebut kurva Lorenz.
  •  Kriteria ketimpangan berdasarkan Gini Ratio:



Bila nilai Gini                                         80% ketimpangan
    Ratio (GR)                                                                     sangat tinggi
                                                                         60%-79% ketimpangan
                                                                         tinggi
                                                                        40%-59% ketimpangan
                                                                        sedang
                                                                       20%-39% ketimpangan
                                                                        rendah
                                                                       < 20% ketimpangan
                                                                     sangat rendah


Perhitungan gini ratio I, Ketimpangan Tinggi

Penerima
Income
Income
Rp1000
Y
% tase
Penerima
income
Kumula
tif % penerima
Income
Y/Total Y
x 100%
Kumulatif
% Y
Kum %
Yi+Yi-1
Kum
(%Yi+
Yi-1)x
%X
A
B
C
D
E
F
G
H
1
5
10%
10,00%
0,25%
0,25%
0,25%
0,03%
2
7
10%
20,00%
0,35%
0,60%
0,85%
0,09%
3
10
10%
30,00%
0,50%
1,10%
1,70%
0,17%
4
20
10%
40,00%
1,00%
2,10%
3,20%
0,32%
5
40
10%
50,00%
2,00%
4,10%
6,20%
0,62%
6
90
10%
60,00%
4,50%
8,60%
12,70%
1,27%
7
128
10%
70,00%
6,40%
15,00%
23,60%
2,36%
8
300
10%
80,00%
15,00%
30,00%
45,00%
4,50%
9
500
10%
90,00%
25,00%
55,00%
85,00%
8,50%
10
900
10%
100,00%
45,00%
100,00%
155,00%
15,50%
Jumlah
2000
100%

100,00%

Jumlah
33,35%

GR = 1-33,35%= 0,6665







1.    1.  Kolom A atau X adalah penerima pendapatan, ada 10 orang, setiap
kelompok diwakili oleh 1 orang, diwakili oleh nomor 1 sampai dengan
nomor 10.
2.      2. Kolom B atau Y adalah pendapatan yang diterima setiap orang. Nomor 4
menerima pendapatan Rp.20.000 sebulan. Total pendapatan dari nomor 1
sampai dengan nomor 10 atau Σ nomor 1 sampai 10 penerima pendapatan
(X) adalah = Rp.2.000.000
3. Kolom C adalah persen dari setiap orang, 1/10x100% = 10%. 
4. Kolom D adalah jumlah kumulatif dari % penerima pendapatan, pada
   nomor 4 jumlah kumulatif (10%+10%+10%+10%) = 40%.
5. Kolom E adalah persentase yang diterima oleh setiap penerima
    pendapatan. Nomor 7 menerima Rp.1280.000 sebulan,
    (128.000/2.000.000) x 100% = 6,40%.
 6. Kolom F, jumlah kumulatif % pendapatan. di nomor 4, jumlah kumulatif
     itu =
7. (0,25%+0,35%+0,5%+1%) = 2,1%.
 8. Kolom G adalah jumlah di baris ke i + baris di atasnya dari kolom F. Di
     baris ke 5 atau nomor 5 adalah (2,1%+4,1%) = 6,20%, di baris terakhir
     atau di nomor 10 adalah: (55%+100%) = 155%. 
9. Kolom H adalah kolom G x kolom C. Pada baris 1 diperoleh 10% x 25%
    = 0,03%.
10. Kolom H dijumlahkan, atau Σ baris 1 sampai 10, atau 0,03%+0,9%+
     .....+15,5% = 33,35%.
11. Gini Ratio (GR) = 100% - 33,35% = 66,65% atau 0,67.
      Pada perhtungan GR itu diperoleh ketimpangan pendapatan tinggi, karena
      nilai GR = 0,67, ini berada di antara 0,60-0,80.

        Dengan cara Bank Dunia juga dapat dilihat ketimpangan pada perhitungan di
Tabel itu. Bahwa jumlah pendapatan yang diterima oleh 40% kelompok terendah
(pada baris ke 4) adalah hanya 2,1% atau angka ini adalah < 12%, sehingga nilai itu
termasuk dalam ketimpangan pendapatan tinggi (high in equality). Kriteria Bank
Dunia hanya ada tiga kelas, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan menurut Gini
Lorenz ada lima kelas, yaitu mulai dari ketimpangan sangat tinggi sampai ke
ketimpangan sangat rendah.

SUMBER :

0 komentar:

Posting Komentar